Cukup banyak orang tua siswa yang masih bingung dengan perbedaan antara IGCSE dengan O Level. Padahal sudah memberikan les O level pada anaknya. Berikut penjelasannya.
Beda O Level dengan IGCSE
IGCSE (International General Certificate of Secondary Education) ialah ujian internasional yang merupakan hasil pengembangan dari CIE (Cambridge International Examination). Ujian ini ditujukan bagi anak berumur mulai 14 tahun hingga 16 tahun. Pada sekolah international, kurikulum IGCSE dipelajari oleh siswa kelas 9 dan kelas 10 dan ujiannya dilaksanakan pada kelas 10. Ujian kurikulum Cambridge memang berbeda dengan Ujian O Level. Terutama dalam hal sistem penilaiannya. Jika pada ujian IGCSE skornya ialah mulai dari A* hingga G, maka pada ujian O Level skornya ialah mulai dari A hingga E. Selain itu berdasarkan pada data terakhir jumlah pilihan mata pelajaran pada ujian IGCSE telah mencapai hingga 70 lebih subject, sedangkan pada ujian O level hanya 55 subject saja namun lebih mendalam. Bentuk ujiannya juga berbeda. Pada ujian IGCSE bentuk ujiannya meliputi tes written dan oral, juga ada practical skills, dan soal initiative and problem solving, serta application of skills dan tes knowledge and understanding. Sedangkan pada ujian O Level maka bentuk ujiannya ialah tes written atau tes tertulis saja seluruhnya. O Level ialah kurikulum lama dari kurikulum Cambridge UK, namun masih relevan untuk diajarkan dan diujikan.
Berlakunya Hasil Ujian
Hasil ujian IGCSE berlaku secara internasional pada lebih dari 120 negara di seluruh dunia. Cukup banyak negara yang mengakui dan menggunakannya. Dalam beberapa mata pelajaran, maka dapat dilakukan tes IGCSE tanpa kursus. Cambridge IGCSE juga bisa dilaksanakan secara lokal, di berbagai daerah. Terutama bagi siswa yang bahasa utamanya non English atau bukan bahasa Inggris. IGCSE memang lebih ditujukan bagi peserta ujian non native speaker. Sertifikasi IGCSE lebih ditujukan bagi para siswa internasional yang negaranya tidak menggunakan bahasa ibu Bahasa Inggris. Ujian O level ditujukan bagi tingkat secondary, dan masih berlaku di beberapa negara British Commonwealth, yakni negara-negara Persemakmuran Inggris, yaitu seperti Bangladesh, dan Mauritius, juga Sri Lanka, serta Singapura.
Pada beberapa sekolah Internasional di Indonesia materi ujian O Level sering diujikan, sehingga siswa perlu mendapat les O level.